Stasiun iklim merupakan unit
pelaksana teknis Badan Meteorologi dan Geofisika dalam melaksakan tugas pokok
dan fungsinya bergantung kepada sumber daya manusia, sarana, dan prasarana yag
dimiliki, yang berada dibawah dan tanggung jawab kepada kepala badan
meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Stasiun Meteorologi alat merupakan
suatu tempat, dimana didalamnya mengadakan pengamatan secara berkala terhadap
keadaan lingkungan, baik itu berhubungan dengan iklim maupu dengan cuaca.
Saat ini kebutuhan masyarakat terhadap informasi iklim semakin meningkat,
dan badan meteorologi dan geofisika harus dapat memenuhi kebutuhan itu terutama
di bidang pertanian.
Iklim adalah keadaan rata-rata
cuaca pada suatu wilayah tertentu dalam periode yang cukup lama ( sekitar 25-30
tahun secara berturut-turut ). Sebagai
faktor abiotik tanaman, iklim sangat mempengaruhi pertumbuhan. Unsur-unsur
iklim antara lain meliputi cuaca, radiasi matahari, suhu, tekanan udara, curah hujan, angin dan
kelembaban udara. Oleh karena itu, perlu
diadakannya pengetahuan tentang peranan iklim dalam bidang pertanian agar bisa
memperoleh produksi hasil pertanian yang maksimal dan sesuai dengan kebutuhan
yang diinginkan.
Informasi iklim sangat dibutuhkan
oleh petani dalam proses pembudidayaan tanaman. Iklim sangat berpengaruh
terhadap fisiologis pertumbuhan tanaman. Dengan mengetahui informasi iklim, petani
akan mampu mengoptimalkan produksi lahan dan tanaman yang dibudidayakannya. Adapun
manfaat dari informasi iklim dalam pertanian antara lain adalah :
a. Pengembangan wilayah dan komoditas pertanian seperti
kesesuaian lahan, perencanaan tata ruang, pemetaan wilayah agroekologi dan
komoditi, Sistem Informasi Geografi (GIS) dan lain-lain.
b. Perencanaan kegiatan operasional (budidaya)
pertanian, seperti perencanaan pola tanam, penentuan waktu tanam, pengairan,
pemupukan, PHT (Pengendalian Hama Terpadu), sampai pada proses pendistribusian
hasil panen.
c. Peramalan dan analisis sistem pertanian, seperti
daya dukung lahan, ramalan produksi, pendugaan potensi hasil dan produktivitas
pertanian.
d. Pengelolaan dan konservasi lahan (tanah dan air).
e. Menunjang kegiatan penelitian komoditas dan
sumberdaya lahan serta pengkajian teknologi pertanian, terutama dalam
merumuskan atau menyimpulkan hasilnya.
Standart Statsiun
Stasiun iklim merupakan unit
pelaksana teknis Badan Meteorologi dan Geofisika dalam melaksakan tugas pokok
dan fungsinya bergantung kepada sumber daya manusia, sarana, dan prasarana yag
dimiliki, yang berada dibawah dan tanggung jawab kepada kepala badan
meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
Suatu stasiun iklim paling sedikit
mengamati keadaan iklim selama 10 tahun berturut-turut, sehingga akan didapat
gambaran umum tentang rerata keadaan iklim suatu tempat. Agar diperoleh hasil
pemgamatan yang akurat, maka dibutuhkan persyaratan sebagai berikut :
1. Penempatan lokasi stasiun harus mewakili keadaan
lahan yang luas.
2. Masing-masing alat harus dapat memberikan hasil
pengukuran parameter cuaca yang absah (tepat dan akurat), sederhana, kuat atau
tidak mudah rusak, mudah penggunaan dan perawatannya.
3. Pengamatan harus dapat dipercaya, terlatih, dan
terampil.
Stasiun meteorologi harus
ditempatkan pada daerah terbuka dan representatif (mewakili). Secara umum. Luas
daerah terbuka bagi suatu stasiun meteorologi pertanian dengan peralatannya
lengkap kira-kira 2-2,5 ha.
Dalam penempatan stasiun
klimatologi pertanian diutamakan di stasiun percobaan Agronomi, Hortikultura,
Peternakan, Kehutanan, hidrologi, lembaga penelitian tanah, Kebun raya ataupun
cagar alam serta daerah yang perubahan cuacanya sering menyebabkan kerugian
terhadap produksi pertanian.
Penempatan stasiun
klimatologi/meteorology sedapat mungkin memenuhi syarat antara lain :
1. Sekeliling luasan terpelihara dengan tanaman penutup
(rerumputan atau tanaman yang rendah) sebatas pada pengaruh gerakan angin.
2. Disekitar atau dekatnya tidak ada jalan raya (jalan
besar)
3. Tempatnya pada tanah yang datar.
4. Bebas atau jauh dari bangunan dan pohon-pohon besar.
5. Letak stasiun jangan terlalu jauh dengan pengamat dan
keperluan pengamatan. Hal ini akan lebih baik dalam ketepatan waktu dan kondisi
yang dapat dipercaya.
Macam-macam data yang dapat diperoleh
a. Data cuaca
b. Data iklim
c. Data kelengasan
d. Data suhu
e. Data lama pernyinaran matahari
f.
Data evaporasi
g. Data angin
Tanaman yang sehat ialah tanaman
yang bisa tumbuh dengan cepat dan menghasilkan buah dan kembang yang lebat.
Buah dan kembang yang lebat itu dihasilkan dengan proses fotosintesis nan
sempurna. Secara sederhana proses fotosistesis diartikan sebagai proses tanaman
menghasilkan nutrisi/gizi bagi tubuhnya dengan cara merubah bahan makanan
(seperti air, mineral dan unsur hara) dengan donasi sinar matahari.
Di dalam ilmu biologi dijelaskan
bahwa fotosistesi pada tumbuhan adalah proses pengkonversian gelombang
elektromagnetik yang ada dalam sinar matahari menjadi energi kima. Sebagian
energi kimia tersebut masih diproses lagi menjadi energi kinetik dan panas
melalui proses respirasi. Proses respirasi digunakan tanaman buat pemenuhan
internal tubuh.
Sebagian besar energi kima dirubah
menjadi nutrisi tubuh seperti karbohidrat, protein, asam amino dan lainnya buat
metabolisme seluruh tubuh. Proses pengkonversian tersebut memakai zat daun
hijau atau diistilahkan klorofil. Klorofil biasanya terdapat pada daun tanaman.
Dari klarifikasi mengenai proses
fotosintesis di atas maka diketahui bahwa tanaman sangat bergantung
kehidupannya pada banyak unsur, yaitu cahaya matahari, air, unsur hara, suhu
udara, dan CO2. Berdasarkaan hal tersebut dan dari penelitian aktual nan
dilakukan, ilmuan telah memberikan citra pada kita bahwa pertumbuhan tanaman
sangat bergantung pada cuaca dan iklim pada loka tanaman itu hidup.
http://www.binasyifa.com/169/64/26/pemanfaatan-informasi-cuaca-dan-iklim-bagi-pertanian.htm
0 komentar:
Posting Komentar