Rabu, 19 Oktober 2016

Pengertian Stasiun iklim dan peran pentingnya


Stasiun iklim merupakan unit pelaksana teknis Badan Meteorologi dan Geofisika dalam melaksakan tugas pokok dan fungsinya bergantung kepada sumber daya manusia, sarana, dan prasarana yag dimiliki, yang berada dibawah dan tanggung jawab kepada kepala badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Stasiun Meteorologi alat merupakan suatu tempat, dimana didalamnya mengadakan pengamatan secara berkala terhadap keadaan lingkungan, baik itu berhubungan dengan iklim maupu dengan cuaca.
Saat ini kebutuhan masyarakat  terhadap informasi iklim semakin meningkat, dan badan meteorologi dan geofisika harus dapat memenuhi kebutuhan itu terutama di bidang pertanian.
Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah tertentu dalam periode yang cukup lama ( sekitar 25-30 tahun secara berturut-turut ).  Sebagai faktor abiotik tanaman, iklim sangat mempengaruhi pertumbuhan. Unsur-unsur iklim antara lain meliputi cuaca, radiasi matahari,  suhu, tekanan udara, curah hujan, angin dan kelembaban udara. Oleh karena itu, perlu diadakannya pengetahuan tentang peranan iklim dalam bidang pertanian agar bisa memperoleh produksi hasil pertanian yang maksimal dan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

Informasi iklim sangat dibutuhkan oleh petani dalam proses pembudidayaan tanaman. Iklim sangat berpengaruh terhadap fisiologis pertumbuhan tanaman. Dengan mengetahui informasi iklim, petani akan mampu mengoptimalkan produksi lahan dan tanaman yang dibudidayakannya. Adapun manfaat dari informasi iklim dalam pertanian antara lain adalah :
a.       Pengembangan wilayah dan komoditas pertanian seperti kesesuaian lahan, perencanaan tata ruang, pemetaan wilayah agroekologi dan komoditi, Sistem Informasi Geografi (GIS) dan lain-lain.
b.      Perencanaan kegiatan operasional (budidaya) pertanian, seperti perencanaan pola tanam, penentuan waktu tanam, pengairan, pemupukan, PHT (Pengendalian Hama Terpadu), sampai pada proses pendistribusian hasil panen.
c.       Peramalan dan analisis sistem pertanian, seperti daya dukung lahan, ramalan produksi, pendugaan potensi hasil dan produktivitas pertanian.
d.      Pengelolaan dan konservasi lahan (tanah dan air).
e.       Menunjang kegiatan penelitian komoditas dan sumberdaya lahan serta pengkajian teknologi pertanian, terutama dalam merumuskan atau menyimpulkan hasilnya.

Standart Statsiun
Stasiun iklim merupakan unit pelaksana teknis Badan Meteorologi dan Geofisika dalam melaksakan tugas pokok dan fungsinya bergantung kepada sumber daya manusia, sarana, dan prasarana yag dimiliki, yang berada dibawah dan tanggung jawab kepada kepala badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
Suatu stasiun iklim paling sedikit mengamati keadaan iklim selama 10 tahun berturut-turut, sehingga akan didapat gambaran umum tentang rerata keadaan iklim suatu tempat. Agar diperoleh hasil pemgamatan yang akurat, maka dibutuhkan persyaratan sebagai berikut :
1.      Penempatan lokasi stasiun harus mewakili keadaan lahan yang luas.
2.      Masing-masing alat harus dapat memberikan hasil pengukuran parameter cuaca yang absah (tepat dan akurat), sederhana, kuat atau tidak mudah rusak, mudah penggunaan dan perawatannya.
3.      Pengamatan harus dapat dipercaya, terlatih, dan terampil.
Stasiun meteorologi harus ditempatkan pada daerah terbuka dan representatif (mewakili). Secara umum. Luas daerah terbuka bagi suatu stasiun meteorologi pertanian dengan peralatannya lengkap kira-kira 2-2,5 ha.
Dalam penempatan stasiun klimatologi pertanian diutamakan di stasiun percobaan Agronomi, Hortikultura, Peternakan, Kehutanan, hidrologi, lembaga penelitian tanah, Kebun raya ataupun cagar alam serta daerah yang perubahan cuacanya sering menyebabkan kerugian terhadap produksi pertanian.
Penempatan stasiun klimatologi/meteorology sedapat mungkin memenuhi syarat antara lain :
1.      Sekeliling luasan terpelihara dengan tanaman penutup (rerumputan atau tanaman yang rendah) sebatas pada pengaruh gerakan angin.
2.      Disekitar atau dekatnya tidak ada jalan raya (jalan besar)
3.      Tempatnya pada tanah yang datar.
4.      Bebas atau jauh dari bangunan dan pohon-pohon besar.
5.      Letak stasiun jangan terlalu jauh dengan pengamat dan keperluan pengamatan. Hal ini akan lebih baik dalam ketepatan waktu dan kondisi yang dapat dipercaya.
Macam-macam data yang dapat diperoleh
a.       Data cuaca
b.      Data iklim
c.       Data kelengasan
d.      Data suhu
e.       Data lama pernyinaran matahari
f.        Data evaporasi
g.       Data angin
Tanaman yang sehat ialah tanaman yang bisa tumbuh dengan cepat dan menghasilkan buah dan kembang yang lebat. Buah dan kembang yang lebat itu dihasilkan dengan proses fotosintesis nan sempurna. Secara sederhana proses fotosistesis diartikan sebagai proses tanaman menghasilkan nutrisi/gizi bagi tubuhnya dengan cara merubah bahan makanan (seperti air, mineral dan unsur hara) dengan donasi sinar matahari.
Di dalam ilmu biologi dijelaskan bahwa fotosistesi pada tumbuhan adalah proses pengkonversian gelombang elektromagnetik yang ada dalam sinar matahari menjadi energi kima. Sebagian energi kimia tersebut masih diproses lagi menjadi energi kinetik dan panas melalui proses respirasi. Proses respirasi digunakan tanaman buat pemenuhan internal tubuh.
Sebagian besar energi kima dirubah menjadi nutrisi tubuh seperti karbohidrat, protein, asam amino dan lainnya buat metabolisme seluruh tubuh. Proses pengkonversian tersebut memakai zat daun hijau atau diistilahkan klorofil. Klorofil biasanya terdapat pada daun tanaman.
Dari klarifikasi mengenai proses fotosintesis di atas maka diketahui bahwa tanaman sangat bergantung kehidupannya pada banyak unsur, yaitu cahaya matahari, air, unsur hara, suhu udara, dan CO2. Berdasarkaan hal tersebut dan dari penelitian aktual nan dilakukan, ilmuan telah memberikan citra pada kita bahwa pertumbuhan tanaman sangat bergantung pada cuaca dan iklim pada loka tanaman itu hidup.

http://www.binasyifa.com/169/64/26/pemanfaatan-informasi-cuaca-dan-iklim-bagi-pertanian.htm

0 komentar:

Posting Komentar